"Agen Asuransi Gak Kaya Ngapain Aja" merupakan kata yang tepat untuk Seorang agen Asuransi. Penghasilan agen asuransi bisa mencapai ratusan juta per bulan, tentu ini jauh di atas gaji karyawan profesional pada umumnya bahkan banyak juga direktur yang gajinya belum sebanyak ini. Kalau anda tidak percaya nggak apa-apa sih, tapi ini adalah kenyataan yang masuk akal. Tertarik dengan penghasilan seorang agen asuransi? Berikut ini gambaran lebih jauh tentang bisnis agen asuransi.
Menyadari penghasilan yang bisa ratusan juta, mungkin anda tertarik sekaligus menyesal. Walah koq agen asuransi sih? Saya paling sebel sama yang namanya agen asuransi, ini pekerjaan yang paling saya hindari dari dulu. Kerjanya capek, jualannya susah, hasilnya gak ada sama sekali. Jualan barang yang nyata aja susah, apalagi jualan asuransi yang abstrak. Lagi pula orang Indonesia kan belum ngerti pentingnya asuransi. Tunggu dulu, sabar…, tarik napas, tenaaang. Tadi anda kan klik bisnis, bukan klik lowongan pekerjaan, betul nggak? Dari awal anda sudah salah mengartikan bahwa agen asuransi itu adalah pekerjaan. Agen asuransi bukan pekerjaan bung, ini adalah sebuah bisnis, makanya anda yang bermental pekerja alias karyawan pasti nggak cocok bergelut sebagai agen asuransi. Lalu anda bertanya apa bedanya pekerjaan dengan bisnis, toh sama-sama cari duit? Betul sama-sama cari duit, tapi beda, dan bedanya sangat tipis sekali. Kerja itu pasti dibayar, hasilnya ada atau tidak ada tetap dibayar. Bayarnya tetap tiap bulan, tiap minggu atau tiap hari, gajinya gak pernah turun tapi naiknya seret. Sedangkan dalam bisnis, tidak ada yang menggaji, tidak ada hasil maka tidak ada uang. Penghasilan bisa turun, tapi juga bisa naik, dan besarnya tidak ada yang membatasi. Jelas kan sekarang bedanya?
Sekarang, khusus kita bicarakan lagi mengenai bisnis agen asuransi. Bisnis ini relatif baru di Indonesia, beberapa tahun yang lalu kita tidak mengenal bisnis ini, atau sangat jarang menjumpai orang yang menggeluti bidang ini. Sebabnya antara lain karena orang Indonesia kebanyakan merasa tidak nyaman kalau harus ikut asuransi yaitu merasa seperti menjual nyawa, disamping tentu saja karena merasa belum butuh. Kedua alasan itu sih sebenarnya untuk menutup alasan ketiga, yaitu belum punya cukup uang untuk beli polis asuransi. Lalu mengapa sekarang sudah banyak orang yang berkecimpung di bidang perasuransian? Ya karena duitnya gede itu tadi, ditambah daya beli masyarakat kita sudah mulai membaik, ditambah lagi sudah ditemukan cara mengatasi keberatan orang membeli asuransi.
Soal duitnya gede memang membuat kita jadi ngiler juga sih, bayangkan ratusan juta per bulan, buat apa duit sebanyak itu dan bagaimana cara menghabiskannya ya? Nah kan, cara menghabiskannya saja kita tidak tau, bagaimana pula cara mendapatkannya? Cara mendapatkannya sih saya tau (teori doang, belum praktek), tapi cara menghabiskannya adalah tugas anda. Begini lho, yang namanya produk itu pasti ada umurnya, mulai dari sekian detik sampai bertahun-tahun. Produk minuman misalnya, hanya berumur beberapa detik saja, begitu dibeli langsung diminum dan habis dalam hitungan detik.
Mobil di sisi yang lain normalnya berumur lima tahun, tapi ada juga yang dipakai terus sampai puluhan tahun. Produk yang punya umur paling panjang adalah produk asuransi jiwa, umurnya bervariasi tergantung pada umur berapa seseorang membeli polisnya dan kapan dia meniggal dunia atau pensiun. Apa hubungannya? Bukankah justru makin pendek umur barang makin menguntungkan karena orang akan segera membeli lagi? Benar, tapi produk asuransi jiwa ini berbeda, orang membeli produk asuransi dari agen biasanya cuma sekali tapi bayarnya nyicil dan komisi yang diterima si agen juga dicicil tiap bulan sampai tahun ke-3 atau ke-5 tergantung perusahaan asuransinya. Komisi biasanya dibayar bulanan dan dilakukan selama lima tahun, artinya sekali jual menjamin penghasilan lima tahun ke depan gitu lho.
Misalnya seorang agen berhasil menjual sebuah polis asuransi dengan komisi 100 ribu per bulan, artinya dia kerja sekali tapi dibayar tiap bulan selama lima tahun. Bisa buat beli apa 100 ribu sebulan, itu kan yang mau anda persoalkan? Pertanyaan anda valid kalau dia cuma jual sekali saja, kenyataannya seorang agen tentu akan jual polis tiap bulan. Anggaplah dia agak males dan cuma bisa jual satu polis saja sebulan maka bulan ke-2 penghasilannya 200 ribu, bulan ke-3 dapat 300 ribu, dan bulan ke-10 menjadi 1,2 juta. Ini sama saja artinya penghasilan dia naik 100% tiap bulan, ada nggak karyawan yang naik gaji tiap bulan dan naiknya 100% ? Dengan cara yang sama, coba sekarang anda hitung seandainya si agen asuransi lebih rajin dan berhasil menjual sebanyak 2 polis saja per bulannya. Bagaimana kalau 3 atau 4 polis per bulan? Nah sekarang anda mulai keluarkan kalkulator untuk menghitungnya bukan? Mudah-mudahan kalkulator yang anda pakai masih bisa menampung jumlah angka yang keluar. Awas, air liur anda tampaknya mulai menetes membayangkan penghasilan agen asuransi yang fantastis! Sekarang anda mulai membayangkan bagaimana susahnya menjual produk asuransi kan? Anda pasti bertanya lagi, gimana caranya jual asuransi tanpa harus mengejar-ngejar calon klien? Pengalaman selama ini kalau ada agen asuransi menawarkan produk, selalu saja dengan cara agresif dan terkesan memaksa, ujung-ujungnya calon klien merasa tidak nyaman dan menghindar. Jangan batalkan niat anda jadi agen asuransi karena alasan itu, lihat dulu tawaran kami untuk mengatasinya,
SILAKAN MEMBACA DAN SELAMAT DATANG DI BLOG PRIBADI SAYA;
Rizal permana YOUR FINANCE CONSULTAN 081394076411
Bergabunglah dengan tim Kami, catat nomor telp tersebut
(telpon lebih baik, 1 detik adalah perubahan yang langka)